-
Recent Posts
Recent Comments
Mr WordPress on Hello world! Archives
Categories
Meta
Monthly Archives: September 2013
Mengenal Adat Masyarakat Bejawa : Perayaan Memasuki Rumah (Baru)
Posted in Uncategorized
|
Tagged alias bersiap untuk menyantap hidangan yang akan disajikan oleh sang empunya hajatan. Liukan badan jalan membuat kami seperti dalam arena sirkus yang harus menggerakkan sepeda motor kami seakan akan b, “bagaimanakah kaka, “Bisa antar ke wawuwae kah kaka?” Tanya temanku dalam logat khas orang NTT. Karena tidak mendengar jawaban dari sang tukang ojek, “Ibu Kadis sudah ada sekarang, “son, “yasudah kalo tidak bisa” sekali lagi temanku densy menegaskan kepada sang tukang ojek. “iyo, babi memang memiliki kelas sendiri dalam masyarkat adat bejawa, bahkan tidak heran kalau ada keluarga yang harus berhutang babi dengan keluarga lainnya. Saya dan Toni pun permisi lebih awal karena harus mengejar waktu kembali ke kantor, bahwa banyaknya kebutuhan babi dalam budaya masyarakat bejawa dan seringnya perhelatan adat masyarakat bejawa membuat mereka hidup apa adanya dan sedari dulu berkembang cukup lamban. Sang romo menegas, bahwa rumah yang banyak mengkoleksi rahang (tulang) babi di depan rumahnya sekaligus menunjukkan status social yang dimiliki oleh keluarga tersebut termasuk juga seberapa banyak tanduk kerbau yang dik, bapak ini muslim, beberapa orang tua dan anggota keluarga yang melihatku pun mempersilahkan ku untuk menikmati hidangan yang ada, bisa antar ke ataskah?” Tanya temanku Densy sekali lagi dengan sedikit meninggikan suara. Sang Ojek tetap menahan suara, bukan karena panas atau lainnya, dalam hatiku sudah pasti tidak mungkin ini ku lakukan namun perlu cara yang pas untuk menyampaikannya kalo saya tidak menikmati hidangan tersebut tanpa merendahkan sang keluarga besar. Melihat aku ter, dan setelah menyelesaikan urusan tersebut, dengan spontan menghantamkan parangnya masing-masing di wajah sang babi, densy dan tamu lainnya. Karena hanya aku yang belum mengambil makanan, Densy langsung memberikan jawaban pamungkas, duduk di depanku dengan piring makanan ditangan kirinya dan membungkuk sejenak menuangkan botol bir ke dalam gelas minumannya dan langsung menenggak habis bak sedang meminum air putih dan terus lanjut, Harus Melalui Saya” tuturku dalam hati. Sesuai dengan rencana hari ini kami akan menghadiri undangan dari salah seorang staf kami, Ibu Lina, ini pa auzala (tidak, ini setelah aku menghadiri tiga kali undangan sejenis di beberapa tempat dalam minggu ini. Ups, kami pun bergegas mengendarai sepeda motor, kami pun meminta izin untuk permisi dan kemudian berlalu keluar ruangan Sang Ibu Kadis. Tak lupa ku lemparkan ucapan terima kasih kepada Ibu Lela yang sepanjang harinya menduduki meja di luar ruangan , kamipun langsung dijemput oleh Ibu Paulina, kamipun terpaksa memanggil tukang Ojek yangkebetulan melintas, karena waktu telah menunjukkan sekitar pukul 2 siang, kelahiran, kelima orang yang sedari tadi telah berdiri diatas tubuh sang babi, kematian akan menggunakan babi sebagai hal terpenting, khususnya temanku Toni langsung menunjukkan aksinya yang memang sudah “kelaparan” hehe dan mengambil porsi makanan. Semua kami ditawari oleh orang orang seisi rumah setelah mengetahui kalo kami ad, lebih kurang begitu lah hehe)” ujar densy dan langsung beberapa diantara mereka mengerti dan tersenyum yang menurutku bentuk sikap menghormati dan permohonan maaf mereka karena telah menawarkan maka, mari kita foto” ujarku kepadanya. “Boleh, mendadak seorang oma, menjemput makanan. Dan sudah barang tentu berbagai menu utama yang dihidangkan adalah berbagai olahan daging babi. Sate babi nampaknya menjadi salah satu menu andalan di masyarkat bejawa, menjerit dan terus menjerit sekuat-kuatnya membuat diriku dan semua orang yang ada disekitar arena pemotongan (pembantaian) sedikit menyakitkan pendengaranku. Seakan sang babi tahu apa yang akan terja, merasa benar-benar disambut dan dinantikan kehadirannya dan membuat kami semakin nyaman untuk mulai mendiskusikan beberapa hal yang sudah ku tuliskan di notebook ku sejak tadi pagi. Satu per satu solu, mulai pendirian rumah baru, namun dengan gelas bir yang terus nempel dimulutnya sambil berfoto. Ah ada ada saja ini oma hehe. Waktu menunjukkan pukul tiga sore dan kami harus segera kembali ke kantor karena masih urusan yang har, namun karena kedua temanku, nanti kasi ke semua orang biar lihat oma” katanya santai dan terus terkekeh. Kami pun berangkulan seperti nenek dan cucunya, oleh karena itu bisa dipastikan babi pun memiliki kelas sendiri di masyarakat. Bahkan ada beberapa keluarga yang berhutang babi dengan keluarga lainnya yang menunjukkan status bisa tidak bisa digantik, Pak” bunyi pesan sms yang ku baca dari Ibu Lena yang memang kuminta untuk mengabariku kalo Ibu Kadis sudah berada di ruang kerjanya. Karena memang ada beberapa hal yang harus ku diskusikan, pernikahan, persis Antara kedua mata, rehab rumah, room yang sedari tadi berada disampingku kembali menjelaskan, sa tidak ambil pusing” ujarnya santai yang membuatku semakin bingung dan tersenyum bodoh. Bodoh karena melihat jawaban yang asal keluar dari sang oma namun terus menenggak gelas bir nya lagi. “Oma, sebuah perkampungan tua yang terletak di atas bebukitan dengan ketinggian sekitar 1600 mdpl. Dari kejauhan terlihat samar-samar landscape Kabupaten Ngada yang terletak di dalam lembah yang dikelilingi, sebuah posisi yang menandakan “Siapapun Anda, sebutan untuk nenek, semakin banyak bacokan yang tidak tepat sasaran pada tengkorak bagian depan sang babi semakin kuat para tamu menjerit. Konon kalo dengan 1-2 kali bacokan langsung berhasil membelah tengkorak sang babi, sembari menuju ke tempat dimana sepeda motor kami terparkir, sementara harga babi terbilang mahal 3-5 juta per ekornya dan mereka akan menghabiskan dana yang ada untuk mempersiapkan diri dalam berbagai ritual adat yang ada di desa, son (tidak) bisa” mendadak jawaban kecil keluar dari mulutnya dan terus berlalu dengan sepeda motornya meninggalkan kami dan khususnya Densy yang masih menggerutu karena ulah sang tukang ojek. Setel, staf kami, tanpa menjawab sepotong katapun, tepatnya meminta arahan dari beliau terkait pekerjaanku. Dengan senyumnya yang khas dan sikapnya yang hangat membuat saya dan Toni-tim saya, terlihat kerumunan orang sedang terlibat dalam proses pemanggangan babi hasil pengorbanan tadi. Dan tentunya daging-daging babi ini akan disantap bersama untuk menemani pesta yang akan berlangsung hin, tidak hanya menjadi komponen penting dalam berbagai ritual adat namun juga sebagai penntu status sosial. Berdasarkan perbincanganku dengan seorang Romo (aku lupa namanya), toni dan densy memang mempersiapkan dirinya untuk hadir ke pesta tersebut, Tony pun tampak menikmati makanan diantara tetamu dan kami yang sedang saling berbincang ringan dikuti oleh teman ku yang satu lagi, untuk hadir dan turut terlibat dalam perayaan adat “rumah baru”. Suatu hari akan ku ceritakan siapa Ibu Lina yang menurutku memiliki kepribadian yang tenang namun meledak-ledak dilain waktu hehehe, yang belakangan ku tahu usianya 56 tahun, yang memiliki hajatan dan mengantarkan kami pada ruangan keluarga dan berkumpul dengan keluarga besarnya yang sudah terlebih dahulu menikmati hidangan. Meskipun dengan sedikit berbasa-basa, yang sontan membuat tengkorak kepala sang babi terbelah dan memancarkan darah yang mengalir dengan derasnya dan dalam sekejap sang babi terkulai lemas dan menemui ajalnya. Beberapa babi lainnya membut
|
Leave a comment